Sabtu, 09 Januari 2016

ALASAN MEMILIH UNIV. BOSOWA

Alasan saya memilih univ. Bosowa Makassar
Strength (kekuatan)
a. Universitas yang menjalin kerja sama dengan 55 perusahaan di bawah naungan bosowa
b. Fasilitas kampus seperti LCD, AC, dan Lift serta Gedung Kembar
c. Promosi serta iklan yang dilakukan baik di media cetak, elektronik atau terjun langsung ke
sekolah sangat bagus
Weaknes (Kelemahan)
a. Teknologi yang digunakan masih belum maksimal serta masih banyak kesalah dalam hal
memasukkan data-data
b. Tidak terjalinnya kerja sama antara dosen dan mahasiswa
c. Mahasiswa kurang peduli terhadap pembelajaran
Opertorities (peluang)
a. Mahasiswanya dapat bekerja langsung di salah satu unit perusahaan milik Bosowa
b. Ketrampilan serta kemampuan yang dimiliki lulusannya sangat baik
c. Mahasiswa diberikan peluang dalam berwiraswasta
Theats (ancaman)
a. Banyaknya kampus-kampus yang lebih hebat dan berakualitas daripada Univ. Bosowa
b. Tingginya pembayaran SPP
Pada posisi ini Universitas Bosowa sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat
sehingga diperlukan strategi progresif. Strategi ini diperlukan agar Universitas Bosowa dapat
bertahan serta berkembang lebih pesat dan tidak kalah saing dengan Universitas yang lain.

PROFIL PT. INDOFOOD CBP



PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Sejarah dari PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dahulu mencapai kesepakatan denangan perusahaan asal Swiss, Nestle S.A, untuk mendirikan perusahaan joint venture yang bergerak di bidang manufaktur, penjualan, pemasaran, dan distribusi produk kuliner di Indonesia maupun untuk ekspor. Kedua perusahaan sama-sama memiliki 50% saham di perusahaan yang diberi nama PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
Baik ISM maupun Nestle percaya, mereka dapat bersaing secara lebih efektif di Indonesia melalui penggabungan kekuatan dalam bentuk perusahaan dan tim yang berdedikasi untuk itu.
Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM, pendirian usaha patungan ini akan menciptakan peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kekuatan yang dimiliki kedua perusahaan yang menjalin usaha patungan tersebut.
Dalam kerjasama ini, ISM akan memberikan lisensi penggunaan merek-mereknya untuk produk kuliner, seperti Indofood, Piring Lombok, dan lainnya kepada perusahaan baru ini. Sementara itu, Nestle memberikan lisensi penggunaan merek Maggi-nya. Perusahaan patungan ini diharapkan akan memulai operasinya pada 1 April 2005.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood” atau “Perseroan”) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (“Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:
  • Produk Konsumen Bermerek (“CBP”). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek–merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan.
  • Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
  • Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (“Lonsum”), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (“IndoAgri”), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.
  • Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak–anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga



1990
  • Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.


1994
  • Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
  • Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek Indonesia.


1995
  • Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.


1996
  • Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.


1997
  • Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.
  • Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.


2000
  • Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5.
  • Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.


2001
  • Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP).


2002
  • Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.
  • Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta saham.
  • Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.


2003
  • Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.
  • Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.


2004
  • Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham.
  • Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun.
  • Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.


2005
  • Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.
  • Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
  • Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.


2006
  • Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.
  • Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd.
  • Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat


2007
  • Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura dan menempatkan saham baru.
  • Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.
  • Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan.
  • Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited.
  • Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.
  • Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.


2008
  • Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah dan memiliki sebesar 60% kepemilikan.
  • Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock.
  • Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan dairy terkemuka.
  • Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan yang memiliki fasilitas bulking.


2009
  • Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.
  • Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.
  • Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.


2010
  • Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010.
  • Meningkatkan kepemilikan saham Pacsari Pte. Ltd. sebesar 10% menjadi 100% kepemilikan.


2011
  • SIMP, anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan, melaksanakan IPO yang diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada tanggal 9 Juni 2011.

VISI
Perusahaan Total Food Solutions
MISI
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
Meningkatkan Stakeholders' Values secara berkesinambungan

Nilai-nilai
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.


PERTANYAAN KUISIONER PORTOFOLIO APLIKASI

NoPERTANYAANJAWABAN YES/NO
1Apakah aplikasi ini menciptakan keunggulan bersaing dan membuat visi misi perusahaan tercapai 
2Apakah aplikasi ini memungkinkan tercapainya sasaran bisnis yang spesifik atau critical succes factor 
3Apakah aplikasiini mengatasi masalah dengan costumer 
4Apakah aplikasi ini merupakan media perantara perusahaan dengan costumer/calon costumer 
5Apakah aplikasi ini meningkatkan produktifitas dan mengurangi cost  
6Apakah aplikasi ini membantu daily operasional bisnis 
7Apakah manfaat aplikasi ini terlihat jelas untuk saat ini, namun, berpotensi menjadi kritikal untuk mensukseskan strategi bisnis kedepannya
TABEL PENENTUAN KATEGORI PORTOFOLIO APLIKASI
NOFLIGH POTENSIALSTRATEGIKEY OPERASIONALSUPPORT
1 YES  
2  YES 
3YES   
4   YES
5  YES 
6  YES 
7YES  

PERHITUNGAN BOBOT S-W

NoStrengthskor(0-1)Bobot(0-5)Total
1Universitas yang menjalin kerja sama dengan 55 perusahaan di bawah naungan bosowa0,431,2
     
2Fasilitas kampus seperti LCD, AC, dan Lift serta Gedung Kembar155
     
3Promosi serta iklan yang dilakukan baik di media cetak, elektronik atau terjun langsung ke sekolah sangat bagus0,310,3
     
 TOTAL KEKUATAN  6,5
NoWeaknesskor(0-1)bobot(0-5)total
1Teknologi yang digunakan masih belum maksimal serta masih banyak kesalah dalam hal memasukkan data-data0,531,5
     
2Tidak terjalinnya kerja sama antara dosen dan mahasiswa0,110,1
     
3Mahasiswa kurang peduli terhadap pembelajaran0,210,2
     
 TOTAL KELEMAHAN  1,8
SELISIH TOTAL KEKUATAN -TOTAL KELEMAHAN : S-W = X 4,7
NoOpertorities skor(0-1)Bobot(0-5)Total
1Mahasiswanya dapat bekerja langsung di salah satu unit perusahaan milik Bosowa133
     
2Ketrampilan serta kemampuan yang dimiliki lulusannya sangat baik0,330,9
     
3 Mahasiswa diberikan peluang dalam berwiraswasta0,341,2
     
 TOTAL PELUANG  5,1
NoTheathsskor(0-1)Bobot(0-5)Total
1Banyaknya kampus-kampus yang lebih hebat dan berakualitas daripada Univ. Bosowa0,210,2
     
2 Tingginya pembayaran SPP144
     
 TOTAL ANCAMAN  4,2
NoTheathsskor(0-1)Bobot(0-5)Total
1Banyaknya kampus-kampus yang lebih hebat dan berakualitas daripada Univ. Bosowa0,210,2
     
2 Tingginya pembayaran SPP144
     
 TOTAL ANCAMAN  4,2